Desiran Ombak Di Pantai Batu Hoda Yang Memiliki Cerita Legenda
Desiran Ombak Di Pantai Batu Hoda Yang Memiliki Cerita Legenda. Danau Toba di Sumatera Utara menjadi salah satu destinasi yang paling
sering dikunjungi wisatawan. Tapi tahukah Anda? Di sana ada salah satu
pantai yang indah, namanya Pantai Batu Hoda.
Pantai itu terletak di Dusun Malau, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Selain memiliki pemandangan yang indah, Pantai Batu Hoda juga memiliki cerita legenda tentang arti kesetiaan.
Pantai Batu Hoda akan dibuka untuk umum pada awal September 2018 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Pantai Batu Hoda berjarak sekitar 1 kilometer dari pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Sementara jika dari Kota Medan ke Pantai Batu Hoda membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Meski perjalanan jauh, namun lelah Anda akan dibayar dengan keindahan alam di lokasi ini. “Batu Hoda ini adalah pantai yang sangat bagus. Dengan kondisi bebatuan, pasir dan pepohonan,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro kepada wartawan di Pantai Batu Hoda, Selasa pagi, 28 Agustus 2018.
Dia bercerita bahwa Pantai Batu Hoda mempunyai legenda ratusan tahun lalu, yakni tentang kesetiaan seekor kuda betina yang berakhir menjadi batu. Sehingga dalam bahasa Batak disebut dengan Batu Hoda.
“Kenapa disebut Batu Hoda? Karena ada cerita legenda dengan history yang menarik. Batu Hoda dalam bahasa Indonesia adalah Batu Kuda. Orang tua kita dulu di sekitar daerah ini, bercerita tentang kuda betina yang menjadi batu,” kata Ombang.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ada seekor kuda betina berenang dari Danau Toba. Tetapi tidak diketahui berasal dari mana. Di pantai ini, kuda betina menunggu dengan setia kuda jantan. Tapi, kuda jantan yang merupakan pasangan kuda betina tak kunjung datang hingga akhirnya menjadi batu.
“Kuda ini menunggu pasangannya yang tidak datang-datang sehingga menjadi batu. Intinya, bukti kesetiaan dari kuda betina. Inilah cerita Batu Hoda, kenapa disebut dengan Batu Hoda,” tutur Ombang.
Pantai Batu Hoda memiliki keindahan alam dengan pemandangan tebing Danau Toba mengarah ke Kabupaten Dairi dan Kabupaten Simalungun. Di samping itu, Pantai Batu Hoda juga memiliki pasir putih halus dan pasir kasar serta bebatuan besar. Di sini, Anda bisa berswafoto dengan latar belakang pemandangan yang indah. Selain itu, desiran ombak Danau Toba memberikan ketenangan kepada pengunjung.
“Dengan kondisi 180 derajat kita bisa memandang Danau Toba dengan keindahannya,” ujar Ombang.
Untuk melengkapi fasilitas di Pantai Batu Hoda, Pemkab Samosir tengah melakukan pembangunan penginapan dengan konsep alam. Di samping itu, ada lokasi untuk bermain anak, memancing, dan wisata kuliner halal.
“Kita sudah menghubungi Komunitas Camping dari Medan. Kita berikan lokasi dengan berjemur-jemur bule. Kemudian dilengkapi dengan kuliner yang enak dan lezat. Fasilitas lain, kita siapkan musala untuk wisatawan Muslim dengan melirik wisman dari Malaysia,” kata Ombang.
Untuk pengelolaan dilakukan secara bersama antara Pemkab Samosir dengan masyarakat setempat. Tujuannya, agar objek wisata andalan ini bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan membuka peluang usaha bagi masyarakat. “Kita kerja sama dengan masyarakat setempat. Manajemen dari pemerintah untuk dilakukan perencanaan pengembangan wisata lebih menarik lagi,” ujar Ombang.
Sebelumnya, pantai ini belum dikelola dengan baik. Akibatnya pemerintah daerah melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai ekonomi di bidang pariwisata.
“Kita melihat bisa objek wisata di Danau Toba, makanya kita kelola ini. Kita memiliki fasilitas lainnya, seperti rumah pohon, lokasi mancing, water spot, gazebo, coffee shop bersama barista, ada kuliner dan akan dibangun penginapan, dengan konsep alam yang bisa dihuni untuk wisatawan berkunjung ke sini,” tuturnya.
Ia mengharapkan pembangunan seluruh fasilitas di Pantai Batu Hoda rampung pada akhir tahun ini. “Untuk poin-poin tersebut, dapat terealisasi akhir bulan Desember tahun ini. Jadinya, wisatawan tidak berkunjung saja, tapi bisa menginap di sini beberapa hari.”
Pantai itu terletak di Dusun Malau, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Selain memiliki pemandangan yang indah, Pantai Batu Hoda juga memiliki cerita legenda tentang arti kesetiaan.
Pantai Batu Hoda akan dibuka untuk umum pada awal September 2018 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Pantai Batu Hoda berjarak sekitar 1 kilometer dari pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Sementara jika dari Kota Medan ke Pantai Batu Hoda membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Meski perjalanan jauh, namun lelah Anda akan dibayar dengan keindahan alam di lokasi ini. “Batu Hoda ini adalah pantai yang sangat bagus. Dengan kondisi bebatuan, pasir dan pepohonan,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro kepada wartawan di Pantai Batu Hoda, Selasa pagi, 28 Agustus 2018.
Dia bercerita bahwa Pantai Batu Hoda mempunyai legenda ratusan tahun lalu, yakni tentang kesetiaan seekor kuda betina yang berakhir menjadi batu. Sehingga dalam bahasa Batak disebut dengan Batu Hoda.
“Kenapa disebut Batu Hoda? Karena ada cerita legenda dengan history yang menarik. Batu Hoda dalam bahasa Indonesia adalah Batu Kuda. Orang tua kita dulu di sekitar daerah ini, bercerita tentang kuda betina yang menjadi batu,” kata Ombang.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ada seekor kuda betina berenang dari Danau Toba. Tetapi tidak diketahui berasal dari mana. Di pantai ini, kuda betina menunggu dengan setia kuda jantan. Tapi, kuda jantan yang merupakan pasangan kuda betina tak kunjung datang hingga akhirnya menjadi batu.
“Kuda ini menunggu pasangannya yang tidak datang-datang sehingga menjadi batu. Intinya, bukti kesetiaan dari kuda betina. Inilah cerita Batu Hoda, kenapa disebut dengan Batu Hoda,” tutur Ombang.
Pantai Batu Hoda memiliki keindahan alam dengan pemandangan tebing Danau Toba mengarah ke Kabupaten Dairi dan Kabupaten Simalungun. Di samping itu, Pantai Batu Hoda juga memiliki pasir putih halus dan pasir kasar serta bebatuan besar. Di sini, Anda bisa berswafoto dengan latar belakang pemandangan yang indah. Selain itu, desiran ombak Danau Toba memberikan ketenangan kepada pengunjung.
“Dengan kondisi 180 derajat kita bisa memandang Danau Toba dengan keindahannya,” ujar Ombang.
Untuk melengkapi fasilitas di Pantai Batu Hoda, Pemkab Samosir tengah melakukan pembangunan penginapan dengan konsep alam. Di samping itu, ada lokasi untuk bermain anak, memancing, dan wisata kuliner halal.
“Kita sudah menghubungi Komunitas Camping dari Medan. Kita berikan lokasi dengan berjemur-jemur bule. Kemudian dilengkapi dengan kuliner yang enak dan lezat. Fasilitas lain, kita siapkan musala untuk wisatawan Muslim dengan melirik wisman dari Malaysia,” kata Ombang.
Untuk pengelolaan dilakukan secara bersama antara Pemkab Samosir dengan masyarakat setempat. Tujuannya, agar objek wisata andalan ini bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan membuka peluang usaha bagi masyarakat. “Kita kerja sama dengan masyarakat setempat. Manajemen dari pemerintah untuk dilakukan perencanaan pengembangan wisata lebih menarik lagi,” ujar Ombang.
Sebelumnya, pantai ini belum dikelola dengan baik. Akibatnya pemerintah daerah melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai ekonomi di bidang pariwisata.
“Kita melihat bisa objek wisata di Danau Toba, makanya kita kelola ini. Kita memiliki fasilitas lainnya, seperti rumah pohon, lokasi mancing, water spot, gazebo, coffee shop bersama barista, ada kuliner dan akan dibangun penginapan, dengan konsep alam yang bisa dihuni untuk wisatawan berkunjung ke sini,” tuturnya.
Ia mengharapkan pembangunan seluruh fasilitas di Pantai Batu Hoda rampung pada akhir tahun ini. “Untuk poin-poin tersebut, dapat terealisasi akhir bulan Desember tahun ini. Jadinya, wisatawan tidak berkunjung saja, tapi bisa menginap di sini beberapa hari.”
Comments
Post a Comment